Cilacap --Program revitalisasi di salah satu fasilitas publik di wilayah Kabupaten Cilacap menuai sorotan. Pasalnya, pelaksanaan kegiatan tersebut diduga dikontraktualkan kepada pihak ketiga, sementara pemilik proyek maupun pelaksana lapangan disebut-sebut menghindar dari awak media saat dimintai klarifikasi.
persoalan transparansi, kualitas pekerjaan juga menjadi perhatian. Pemasangan keramik pada bangunan tersebut diduga dilakukan secara asal-asalan. Keramik baru terlihat langsung dipasang di atas keramik lama tanpa adanya proses pembongkaran terlebih dahulu, yang dikhawatirkan dapat memengaruhi kekuatan dan ketahanan hasil pekerjaan dalam jangka panjang.
Sejumlah warga sekitar menyayangkan metode pengerjaan tersebut. Menurut mereka, revitalisasi seharusnya dilakukan sesuai standar teknis agar hasilnya lebih maksimal dan tidak terkesan sekadar mengejar penyelesaian pekerjaan.
“Sangat disayangkan kalau benar dipasang langsung di atas keramik lama. Seharusnya dibongkar dulu supaya rapi dan kuat,” ujar salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak pelaksana proyek maupun penanggung jawab kegiatan belum memberikan keterangan resmi. Beberapa kali upaya konfirmasi oleh awak media di lokasi tidak membuahkan hasil, lantaran pihak terkait diduga menghindar.
Masyarakat berharap instansi terkait segera turun tangan melakukan pengawasan serta memberikan penjelasan secara terbuka, guna memastikan program revitalisasi berjalan sesuai aturan, transparan, dan mengutamakan kualitas pekerjaan.
Reporter : Darkam

