Jakarta, detiksatu.com || Pemkot Jakarta Utara perkuat mitigasi pesisir hadapi cuaca ekstrem dan banjir rob. Kominfotik Jakarta Utara Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara memperkuat langkah mitigasi untuk menghadapi cuaca ekstrem pada musim penghujan serta potensi banjir rob di wilayah pesisir. Upaya ini merupakan tindak lanjut dari Instruksi Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 98 Tahun 2025 tentang Mitigasi Menghadapi Musim Penghujan, yang menekankan kesiapsiagaan sejak dini guna melindungi keselamatan warga.
Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta, Uus Kuswanto, sebelumnya menegaskan bahwa penanganan bencana hidrometeorologi tidak boleh bersifat reaktif. Menurutnya, seluruh perangkat daerah harus melakukan langkah antisipatif dan terencana.
“Kesiapan infrastruktur, layanan sosial, dan kesehatan harus ditingkatkan untuk meminimalisir risiko serta melindungi keselamatan masyarakat,” ujar Uus Kuswanto.
Menindaklanjuti instruksi tersebut, Wali Kota Administrasi Jakarta Utara, Hendra Hidayat, memastikan jajarannya berada dalam kondisi siaga penuh. Hal ini seiring dengan rilis terbaru Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang menyebutkan wilayah DKI Jakarta, termasuk Jakarta Utara, berpotensi mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang dan petir, terutama pada malam hingga dini hari menjelang pergantian tahun.
“Wilayah pesisir Jakarta Utara juga kita waspadai terhadap potensi banjir rob. Seluruh jajaran kami siagakan untuk meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan,” tegas Hendra Hidayat.
Sementara itu, Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Kota Administrasi Jakarta Utara, Heria Suwandi, menjelaskan bahwa kesiapsiagaan dilakukan secara bertahap dan terukur dengan mengedepankan aspek pencegahan serta respons cepat di lapangan. Menurutnya, karakter wilayah Jakarta Utara sebagai kawasan pesisir menjadikannya rentan terhadap pasang laut ekstrem.
Koordinasi lintas sektor pun telah dilakukan sejak 18 Desember 2025 dengan berbagai pihak strategis yang berpotensi terdampak banjir rob, di antaranya Pelabuhan Nizam Zahman, Pelindo Muara Baru, Pelindo Regional 2 Sunda Kelapa, Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP), serta PT Taman Impian Jaya Ancol.
“Kami menyiapkan geobag, sandbag, serta pompa mobile dan stasioner di titik-titik rawan. Seluruh personel juga disiagakan agar dapat merespons cepat apabila terjadi genangan maupun pasang laut ekstrem,” ujar Heria Suwandi, Selasa (30/12/2025).
Selain itu, perbantuan teknis di sejumlah lokasi strategis turut disiapkan, mulai dari penanggulan sementara, pengecoran rembesan tanggul, hingga penempatan pompa mobile guna mempercepat pengendalian genangan air.
Heria merinci, pompa mobile ditempatkan mulai 30 Desember 2025 hingga 7 Januari 2026 di berbagai titik rawan, antara lain:
Dua unit Indopump di Rumah Pompa Stasioner Muara
Dua unit HSP 20 dan Indopump Putih di Kali Gendong Muara Angke
Satu unit HSP 60 di PLTU Muara Karang
Satu unit di Pelabuhan Sunda Kelapa
Satu unit HSP 20 di Pluising Ancol
Satu unit pompa mobil di Koyo Cabe Lodan
Satu unit pompa mobil di Jalan Gunung Sahari
Dua unit pompa mobil di Jalan RE Martadinata
Satu unit pompa mobil di Ketel Uap
Satu unit pompa mobil di Marunda Pitung STIP
Satu unit pompa di Ancol Danau
Satu unit HSP 60 di Ancol Dermaga 5 Marina
“Hingga akhir Desember 2025, penanganan lapangan telah kami lakukan di kawasan Marunda, Penjaringan, Koja, Pademangan, serta area pelabuhan dan kawasan Ancol,” tambah Heria.
Langkah mitigasi tersebut mendapat apresiasi dari Pemerhati Kebijakan Publik Kajian Kebijakan Publik Ampera (KKPA), A. Ramadhan. Ia menilai upaya Pemprov DKI Jakarta dan Pemkot Jakarta Utara menunjukkan komitmen dan keseriusan dalam melindungi wilayah pesisir serta keselamatan masyarakat.
“Sinergi lintas kewenangan dan keberlanjutan program strategis seperti National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) sangat penting sebagai solusi jangka panjang pengelolaan pesisir. Itu sudah dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta,” jelasnya.
Senada, Tokoh Masyarakat Jakarta Utara sekaligus Ketua Bamus Betawi 1982, Muhamad Ichwan Ridwan, yang akrab disapa Bang Boim, meyakini bahwa Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung akan melanjutkan pembangunan yang telah direncanakan para gubernur sebelumnya, termasuk proyek Giant Sea Wall.
“Kita sudah melihat keberlanjutan pembangunan di wilayah Kali Baru, Cilincing, dan titik lokasi lainnya yang terus dilanjutkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Masyarakat Jakarta Utara sebagai entitas sosial tentu mendukung arah pembangunan yang berkelanjutan,” pungkasnya.
Dengan penguatan mitigasi ini, Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara berharap potensi dampak cuaca ekstrem dan banjir rob dapat ditekan, sehingga aktivitas masyarakat tetap berjalan aman dan terkendali di tengah tantangan iklim yang semakin dinamis.
Red-Ervinna

