Tanjab Barat, detiksatu.com, -Pintu air yang baru saja selesai dibangun dengan anggaran lebih dari Rp4 Miliyar lebih di Parit Gantung, Desa Tungkal Satu, Kecamatan Tungkal Ilir, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, diduga tidak berfungsi.
Pantauan media menunjukkan air dari pintu air mengalir dengan sangat kencang dan deras, meluap ke area sekitarnya, Minggu (7/12/25) sore.
Meluapnya air ini membuat warga semakin khawatir. Mereka menyatakan bahwa infrastruktur yang seharusnya mengatur aliran air dan mencegah banjir justru terkesan tidak berguna, padahal tidak sedikit memakan anggaran.
"Airnya begitu deras, meluap ke jalan dan pemakaman . Kita minta agar APH (Aparat penegak hukum ) turun langsung pantau situasi ini, agar masalahnya cepat diselesaikan dan uang rakyat tidak terbuang percuma," ungkap salah satu pemuda setempat yang engan namanya disebutkan.
Pintu air yang diduga bertujuan mendukung irigasi dan pencegahan bencana banjir ternyata gagal memenuhi tujuan utama. Warga dan elemen pemuda mengharapkan APH untuk mengusut proyek tersebut.
Sementara bedasarkan data yang dikutip media ini dari berbagai sumber yang dipercaya bahwa Pembangunan pintu air sangat penting untuk mengontrol aliran air, berfungsi utama untuk mengatur irigasi pertanian (distribusi air merata, mencegah kekeringan/banjir), mengendalikan banjir (mengarahkan air berlebih), menjaga ketinggian air (untuk waduk atau kebutuhan kota), hingga mencegah intrusi air laut dan membilas sedimen agar saluran tetap bersih. Tujuannya adalah memastikan ketersediaan air yang cukup dan aman untuk berbagai kebutuhan, mendukung ketahanan pangan dan wilayah yang lebih baik.
Fungsi utama pintu air:
1. Pengaturan Irigasi: Membagi air secara adil ke sawah dan perkebunan, memastikan tanaman tidak kekurangan atau kelebihan air, sehingga meningkatkan produktivitas.
2. Pengendalian Banjir: Mengontrol luapan air saat hujan deras dan mengarahkannya ke sungai atau laut, mengurangi risiko banjir di daerah perkotaan dan pemukiman.
3. Manajemen Ketinggian Air: Menjaga ketinggian air di waduk (seperti Waduk Pluit) atau kanal untuk berbagai keperluan, termasuk pasokan air baku.
Efisiensi dan Penghematan Air:
4. Mengoptimalkan penggunaan air dengan mengalirkannya sesuai kebutuhan, menghindari pemborosan, terutama saat sumber daya terbatas.
5. Pengendalian Sedimen: Mencegah lumpur atau sedimen masuk ke saluran pengambilan air (intake) dan membilasnya agar aliran tetap lancar.
6. Pencegahan Intrusi Air Laut: Di wilayah pesisir, membantu mencegah air laut masuk ke daratan.
(Hengky)

