Lebih lanjut Adi mengatakan, dibentuknya tim reformasi menegaskan bahwa Polri adalah institusi yang terbuka dengan kritik.
Keterbukaan terhadap kritik, responsivitas terhadap laporan masyarakat adalah tantangan dalam mengubah citra polisi di mata publik.
Dalam rangka reformasi Polri, Adi juga menyarankan adanya sejumlah pembenahan untuk memperbaiki citra Polri, antara lain melalui program komunikasi yang efektif, respons cepat terhadap laporan masyarakat melalui pemanfaatan teknologi, dan penegakan hukum yang adil.
Dibalik minusnya penilaian publik terhadap institusi Polri, dalam hal menjaga keamanan harus diakui bahwa Polri sebagai salah satu instrumen kekuatan politik keamanan negara.
"Apresiasi terhadap Polri di mana secara umum mampu memitigasi situasi kamtibmas serta dinamika politik yang sangat tinggi", tutur Adi. (*)

