Dewan Dakwah Kota Depok Sukses Gelar Pelatihan Dai Muda

Iklan

Dewan Dakwah Kota Depok Sukses Gelar Pelatihan Dai Muda

Redaksi
Selasa, Juli 08, 2025 | Selasa, Juli 08, 2025 WIB Last Updated 2025-07-07T18:46:51Z
Depok,deriksatu.com ||  Untuk meningkatkan kualitas para dai, Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Kota Depok menggelar Daurah Dai pada 5-6 Juli 2005 kemarin. Pelatihan dai yang berlangsung di Masjid Ulil Albab, Beji, Kota Depok ini diikuti oleh puluhan peserta.

Pelatihan ini dibuka oleh Ketua Dewan Dakwah Depok, Ustadz Hasan Basri, disusul sambutan dari Ketua Majelis Syura, Ustadz Muhsin dan Sekretaris Umum MUI Kota Depok, Dr. Ahmad Fihri.

Ustadz Hasan Basri menyampaikan terima kasih kepada para panitia yang telah mempersiapkan acara ini dengan matang. Ia mengharapkan para peserta mengikuti acara yang berlangsung dua hari ini dengan sebaik-baiknya.

Ustadz Muhsin dalam sambutannya menjelaskan tentang pelatihan dai yang dilakukan Dewan Dakwah Depok sejak berdiri. Ia juga menyampaikan tentang hubungan yang mesra Dewan Dakwah dan Muhammadiyah sejak dulu. Ia mengharapkan Dewan Dakwah terus aktif dalam kegiatan dakwah di Kota Depok.

Sementara itu, Dr. Fihri menyampaikan penghargaannya pada Dewan Dakwah Depok atas undangannya kepada MUI Depok. Ia berharap kerjasama Dewan Dakwah dengan MUI Depok terus berlanjut. Hal itu untuk mengatasi bersama-sama berbagai permasalahan umat Islam di Depok.

Ustadz Nuim Hidayat yang tampil dalam sesi pertama memberikan materi tentang Perang Pemikiran di Era Digital. Menurutnya di zaman internet ini para dai harus aktif dalam dakwah di media massa atau medsos. Facebook, twitter, Instagram harus dipergunakan para dai untuk menyampaikan pesan-pesan Islam. Peperangan pemikiran tiap hari terus berlangsung di internet. Umat Islam harus menang dalam peperangan ini.

Dr. Dona Fitria membahas tentang Urgensi Dakwah Berbasis Riset untuk Generasi Milenial dan Zillenial. Ia menyampaikan perlunya para dai untuk menyampaikan dakwahnya berbasis riset. Bahasa anak-anak muda kini harus dikuasai, sehingga dakwah dapat membekas kepada mereka.

Ketua Dewan Dakwah Jawa Barat, Ustadz Roinul Balad, membedah Peluang dan Tantangan Dakwah di Jawa Barat. Ia membedah tentang kesesatan yang dilakukan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyasi. Selain itu ia menyatakan perlawanan ormas-ormas Islam Jawa Barat kepada aliran-aliran sesat akan terus berlangsung. Seperti aliran Syiah, Ahmadiyah, LDII dan lain-lain. Dalam kesempatan ini Ustadz Roin juga meresmikan berdirinya Gerai ZIS Dewan Dakwah Depok.

Ustadz Sabar Sitanggang menyampaikan materi yang bertema Agar Asing di Rumah Sendiri. Ia membahas tentang kata ‘ghuraba’ dalam hadits Rasulullah saw. Menurutnya kata ghuraba’, mengutip penafsiran dua tokoh Masyumi, bisa berarti asing atau kejutan. Islam senantiasa menjadi kejutan bagi bangsa-bangsa besar saat itu. Ia menyatakan para kader harus mendalami buku-buku yang ditulis tokoh-tokoh Masyumi, terutama yang ditulis Mohammad Natsir. Ia menyatakan bahwa dalam bulan Juli ini ia akan menulis tiap hari pemikiran dari buku-buku Buya Natsir.

Pada hari kedua, peserta tetap semangat mengikuti acara pelatihan ini. Ketua Umum Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, Dr. Adian Husaini, menyampaikan materi Peran Dewan Dakwah dalam Membina Umat dari Masa ke Masa.

Dr Adian menyatakan bahwa Dewan Dakwah harus mempunyai peran besar dalam mendidik masyarakat di tanah air. Ia menyampaikan bahwa pendidikan Islam adalah pendidikan terbaik. Para Dai harus memahami Islam dan musuh-musuhnya, sehingga dapat menyampaikan pesan yang membekas kepada masyarakat.

Ustadz Asprilla Sandi mengajak peserta mendalami Teori dan Praktik Tahsin Tilawah Al-Qur’an. Ia menyatakan perlunya para dai melafalkan Al-Qur’an dengan benar, agar masyarakat percaya kepadanya.

Ustadz Teten Romly membahas Fenomena Bias Tafsir di Tengah Euforia Moderasi Beragama. Ia membahas kata moderasi yang disimpangkan, sehingga ada dai yang tidak menyampaikan aqidah Islam dengan benar. Ia berharap para dai menyampaikan aqidah dan syariah Islam yang benar ke masyarakat sehingga dapat terwujud masyarakat yang Islami.

Ustadz Hasan Basri menyampaikan materi Retorika Dai. Ia menyampaikan para dai harus tampil menarik agar masyarakat terkesan kepadanya. Pakaian, peci, materi dan retorika dalam berdakwah harus disiapkan sebaik-baiknya, sehingga ketika tampil benar-benar menawan. Para dai juga harus percaya diri dalam menyampaikan pesan dakwahnya meskipun yang hadir mungkin ilmunya lebih dari dirinya.

Sesi terakhir diisi dengan praktik ceramah oleh para peserta. Beberapa peserta tampil mempraktikkan ceramah di depan publik. Kegiatan ini kemudian ditutup dengan foto bersama, dengan penuh keakraban.

Para peserta merasa terkesan dengan Pelatihan Dai ini. Seorang peserta yang bernaama Tomy, mengaku materi yang disampaikan benar-benar “menampar” dirinya. Ia menyatakan akan memperbaiki dirinya ketika tampil dalam berdakwah. Sementara itu Mahdi, peserta lainnya menyatakan,”Amat berkesan, betah, ilmiah dan mutu majelis Daurah Dai Dewan Dakwah Depok ini.”

Senada, Sekretaris Dewan Dakwah Kota Depok, Rahmat Noval, menegaskan kegiatan ini bukan sekadar pelatihan, tetapi juga ajang kaderisasi dai yang siap berjuang menegakkan amar makruf nahi munkar di masyarakat.

“Dengan semangat para peserta yang membara, Pelatihan Dai ini diharapkan mampu melahirkan dai-dai muda yang tidak hanya cakap di mimbar, tetapi juga mampu menjawab tantangan dakwah di era digital,” jelasnya. []


Tim redaksi 
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Dewan Dakwah Kota Depok Sukses Gelar Pelatihan Dai Muda

Trending Now