Anisa, Asma, dan Angin Timur Bogor: Kisah Pilu di Tengah gencarnya pembangunan di setiap pojok kab bogor.

Oktober 21, 2025 | Oktober 21, 2025 WIB Last Updated 2025-10-21T03:42:48Z
Bogor,detiksatu.com || Di balik gemerlap pembangunan yang terus menggeliat di Kabupaten Bogor, tersembunyi sebuah ironi yang menyayat hati. Di ujung timur kabupaten ini, di sebuah pelosok bernama Kampung Tapos, Desa Siliwangi, Kecamatan Tanjung Sari, seorang bocah bernama Anisa Apriliani, 7 tahun, berjuang melawan asma yang telah merenggut masa kecilnya.
 Empat tahun sudah Anisa bergulat dengan penyakit yang membuatnya sesak napas dan batuk-batuk di setiap perubahan cuaca. Empat tahun pula ia hidup tanpa pernah merasakan perawatan medis yang memadai. Jangankan rumah sakit, bantuan dari pemerintah atau uluran tangan dermawan pun belum pernah menyentuh keluarganya.
 "Sudah empat tahun anak saya sakit asma. Kalau sudah kambuh, kasihan sekali lihatnya," ujar Siti Aisyah, ibunda Anisa, dengan mata berkaca-kaca. "Kami tidak punya biaya untuk berobat. BPJS juga tidak punya."
 
Siti Aisyah hanya seorang ibu rumah tangga yang berjuang seorang diri menghidupi Anisa dan keluarganya. Suaminya bekerja serabutan dengan penghasilan yang tak menentu. Jangankan untuk biaya pengobatan, untuk makan sehari-hari pun mereka seringkali kekurangan.
 
"Jhon Harimau Selaku Kordiv Litbang DPP LSM HARIMAU,". Berharap sekali ada yang mau membantu anak saya. Kami ini orang susah. Saya tidak tahu lagi harus bagaimana," lirihnya.
 
Kisah Anisa adalah potret buram ketimpangan pembangunan di Kabupaten Bogor. Di satu sisi, pemerintah daerah terus mengklaim keberhasilan pembangunan infrastruktur dan ekonomi. Namun, di sisi lain, masih banyak warga yang terpinggirkan dan tidak mendapatkan akses terhadap layanan kesehatan yang layak.
 
Anisa adalah satu dari sekian banyak anak-anak di Kabupaten Bogor yang harus berjuang melawan penyakit dan kemiskinan. Mereka adalah korban dari sistem yang tidak adil dan tidak merata. Mereka adalah bukti nyata bahwa pembangunan yang hanya berorientasi pada pertumbuhan ekonomi semata, tanpa memperhatikan aspek sosial dan kesehatan, adalah pembangunan yang cacat.
 
Pemerintah Kabupaten Bogor harus segera berbenah diri. Jangan hanya fokus pada proyek-proyek mercusuar yang hanya dinikmati oleh segelintir orang. Tetapi, juga harus memperhatikan nasib warganya yang paling rentan dan membutuhkan. Kesehatan adalah hak dasar setiap warga negara. Jangan sampai hak ini dirampas dari mereka yang tidak mampu.
 
Sudah saatnya pemerintah daerah menunjukkan keberpihakannya kepada rakyat kecil. Sudah saatnya mereka bertindak nyata untuk mengatasi masalah kemiskinan dan kesehatan di Kabupaten Bogor. Jangan biarkan Anisa dan anak-anak lainnya terus menderita dalam diam. 
Red-tim
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Anisa, Asma, dan Angin Timur Bogor: Kisah Pilu di Tengah gencarnya pembangunan di setiap pojok kab bogor.

Trending Now

Iklan

iklan