‎Kurangnya Monitoring dan Evaluasi Peningkatan Kualitas Rumah Tidak Layak Huni Di Desa Cipayung Bram dan Ajuh Harapkan Bantuan Pemerintah

Redaksi
Oktober 31, 2025 | Oktober 31, 2025 WIB Last Updated 2025-10-31T03:23:55Z
‎Bogor, detiksatu.com - Gemerlap kemegahan kawasan wisata Megamendung, Puncak, yang dipenuhi restoran, hotel, dan vila ternyata berbanding terbalik dengan nasib yang dialami dua keluarga warga Desa Cipayung, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor. Keluarga Bram dan Ajuh, warga RT 01 RW 08, hidup di bawah atap rumah yang nyaris ambruk dan bocor di berbagai bagian. Setiap kali hujan turun, mereka harus menadah air menggunakan ember dan baskom.
‎Kepada awak media pada Senin (20/10/2025), Bram dan Ajuh mengungkapkan harapan agar pemerintah memberikan bantuan untuk memperbaiki rumah mereka yang sudah tidak layak huni.
‎“Rumah saya sudah rusak dan bocor di mana-mana. Untuk memperbaiki, saya tidak punya uang karena hanya bekerja serabutan sebagai kuli nyangkul. Penghasilan pas-pasan hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari dan sekolah anak. Kalau hujan turun, kami harus menadah air di kamar. Hanya satu kamar yang tidak bocor, jadi kami semua tidur di situ,” ujar Bram dengan nada sedih.
‎Hal serupa disampaikan Ajuh.
‎“Rumah saya juga bocor kalau hujan. Ayah saya sakit stroke, tidak bisa jalan. Kalau hujan datang, kami hanya bisa pasrah dan menangis melihat keadaan ini,” ucapnya.
‎Ketika ditanya apakah pemerintah desa atau dinas terkait pernah melakukan survei, Bram menjelaskan bahwa pihak desa dan dinas memang pernah datang.
‎“Dulu sudah pernah disurvei dan difoto. Katanya rumah saya layak dapat bantuan dan akan diusahakan, tapi sampai sekarang belum juga ada kabar. Saya sangat berharap pemerintah bisa membantu,” tuturnya sambil menahan air mata.
‎Saat awak media mencoba meminta tanggapan kepada pemerintah desa melalui pesan WhatsApp, Dedi, selaku Kaur Pembangunan Desa Cipayung, menjelaskan:
‎“Untuk wilayah itu atas nama siapa ya, Kang? Tahun ini belum ada program RTLH (Rumah Tidak Layak Huni) di desa. Kalau ada program dari dewan, ya itu pengajuannya melalui dewan, bukan desa. Sudah saya sampaikan juga kepada Bram dan Ajuh,” jelasnya.
‎Ia menambahkan bahwa pihak desa berharap tahun depan program reguler RTLH kembali berjalan agar lebih banyak warga bisa mendapat bantuan.
‎“Mudah-mudahan tahun depan program reguler RTLH ada lagi, supaya kita bisa memprioritaskan rumah-rumah yang benar-benar membutuhkan. Saya juga berharap kuotanya lebih banyak agar bisa lebih leluasa mengajukannya,” ujar Dedi.
‎Dengan adanya pemberitaan ini, masyarakat berharap agar dinas terkait segera menindaklanjuti keluhan warga yang benar-benar membutuhkan bantuan untuk memperbaiki rumah mereka.
‎(red)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • ‎Kurangnya Monitoring dan Evaluasi Peningkatan Kualitas Rumah Tidak Layak Huni Di Desa Cipayung Bram dan Ajuh Harapkan Bantuan Pemerintah

Trending Now

Iklan

iklan