Hal tersebut tentunya untuk mendukung program pemberdayaan ekonomi masyarakat setempat. Namun, hingga kini, penggunaan dana tersebut diduga tidak efektif karena diduga tidak ada kegiatan yang terlihat signifikan.
Dana desa yang bertujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. Namun kondisi saat ini memunculkan dugaan bahwa dana tersebut dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Dikatakan salah satu perangkat desa yang tidak mau di sebutkan nama nya mengatakan,bahwa,anggaran dana BUMDES teresebut,ketika di transfer melalui rekening BUMDES,dan pada saat itu juga oknum kepala desa di cairkan kembali dengan pihak BUMDES,dan pihak BUMDES hanya di beri upah kisaran Rp 250.000,sungguh di luar Nalar,kucuran bantuan yang seharus nya ,di pergunakan untuk penyertaan modal BUMDES,ternyata di manfaatkan oleh oknum kades.
Terhitung dari tahun 2015 sampai dengan 2021,kucuran bantuan ke pihak BUMDES kurang lebih mencapai Rp 400 Juta.sebenar nya saya sudah lelah pak,ucap nya.
Di tempat terpisah kepala desa Puspasari ketika awak media coba untuk konfimasi lebih memilih bungkam dan terkesan menghindar.
"Dana desa itu seharusnya digunakan untuk kesejahteraan masyarakat, bukan untuk kepentingan pribadi. Jika benar ada penyelewengan, ini harus segera diusut tuntas oleh pihak berwenang agar ada keadilan," ujarnya.
Menurut informasi yang di himpun awak media, bahwa potensi penyelewengan dana ini menjadi perhatian serius karena tidak adanya transparansi dari pihak pengelola BUMDes.
Dugaan penyelewengan dana desa ini menjadi sorotan dari berbagai elemen, mengingat pentingnya dana tersebut untuk mendorong pembangunan dan perekonomian desa.
Diharapkan, kasus ini dapat diselesaikan secara transparan dan tidak mengganggu kepercayaan masyarakat terhadap program pemberdayaan desa.
Sampai berita ini terbit belum ada nya klarifikasi Dengan pemerintah desa tersebut
