Nduga,detiksatu.com -Warga sipil Distrik Gearek Kabupaten Nduga sedang mengungsi ke ibu kota kenyam kabupaten nduga provinsi Papua pegunungan, 16/12/2025
Pengungsi terjadi setelah adanya militer Republik Indonesia menurunkan bom menggunakan 6 helikopter di pemukiman warga sipil membuat penduduk disana panik dan traumatis.
Kehadiran militer TNI di distrik Gearek Kabupaten Nduga membuat warga disana hidupnya tidak bebas seperti biasanya
" Harusnya bulan ini merupakan bulan natal untuk umat Kristiani di seluruh dunia terutama warga Nduga distrik Gearek Kabupaten Nduga bebas melaksanakan beribadah dan menjemput hari Raya dengan penuh suka cita": pungkas Nas Murib
Lanjut Nas mengatakan : Setelah kehadiran militer TNI polri disana, dikabarkan masyarakat disana sedang mengungsi ke ibu kota kenyam kabupaten nduga, jalur komunikasi disana menghambat sebab berhubung tidak ada signal
Berharap pemerintah kabupaten nduga, DPRD kabupaten nduga, Dandim 1706 nduga, Kapolres nduga pemerintah provinsi Papua pegunungan, DPR provinsi Papua pegunungan Kapolda Papua, pangdam cenderawasih, pangkodap wilayah III di timika segera bertindak melindungi warga disana.
Ia juga berharap ini bulan natal hari raya besar untuk umat Kristiani sehingga negara Republik Indonesia seharus saling menghargai mengedepankan nilai toleransi terhadap umat beragama Kristen untuk bebas melaksanakan perayaan Natal di kampungnya sendiri seperti biasanya.
"Dalam moment natal warga sipil di distrik Gearek sedang mengungsi tanpa natal " ucar nas Murib.
Sementara itu salah itu salah satu tokoh masyarakat Jen Dik mengatakan hari Jumat 12 12/2025 tentara Republik Indonesia menurunkan bom sebanyak 5 kali di areaa pemukiman warga, sesudah itu pendropan militer menggunakan helikopter lalu melancarkan tembakan brutal terhadap warga sipil
" TNI melakukan tembak bruta terhadap warga sipil dampak ibu satu dengan anak kecil sedang melarikan namun ditembak dibagian betis kaki sementara anak kecil kena di bagian otak kecil akibat dinyatakan meninggal dunia " kata Jen Dik
Pada saat itu juga masyarakat mulai mengungsi keluar ke hutan-hutan mencari perlindungan dan ada byang menuju ke ibu kota kenyam kabupaten nduga ada hilang di hutan saat melarikan diri.
Lanjut jen Masyarakat sebagian besar ke arah pasir putih distrik terdekat, sementara tempat pengungsian yunusugu lama dan ada yang di kenyam SD Inpres, dan sebagian besar masyarakat juga yang berada di distrik Gearek.
Mereka yang ada di distrik ini nasib mereka belum tahu hingga saat ini sebab akses informasi jaringan sulit untuk komunikasi, berharap pemerintah nduga, Dandim 1706 nduga, Kapolres dan pemerintah provinsi Papua pegunungan segera lakukan pemantauan situasi sekagus menangani pengungsi yang sedang keluar dari distrik Gearek, tegas Jen
(Inggi kogoya)

