Diduga Ditolak Berobat di RS Kartini Rangkasbitung, Keluarga Pasien Kecewa

Redaksi
Desember 02, 2025 | Desember 02, 2025 WIB Last Updated 2025-12-02T06:53:58Z
Lebak,detiksatu.com || Seorang ibu yang tengah hamil tujuh bulan, bernama Siti Rohmah (33) warga Kampung Cipasung Desa Sukarendah Kecamatan Warunggunung Kabupaten Lebak, Banten, mengaku ditolak saat hendak meminta pertolongan di Rumah Sakit Kartini Rangkasbitung, Senin (1/12/2025) malam. 

Dalam kondisi tubuh melemah akibat asam lambung yang dideritanya kambuh, Siti justru menerima perlakuan yang dinilai tidak manusiawi dari petugas rumah sakit.
Insiden ini terungkap dari sebuah video yang viral dan dilihat tim awak media, Selasa (2/12/2025). 

Kejadian tersebut berlangsung pada Senin malam sekitar pukul 19.30 WIB. Alih-alih mendapatkan pertolongan darurat, Siti mengaku justru diminta pulang oleh petugas RS Kartini dengan alasan ruang IGD penuh.

"Saya dari rumah sudah berobat ke Mantri kampung. Sudah dipasang infus dua botol, tapi kondisi saya belum membaik. Karena itu saya dan suami memutuskan pergi ke rumah sakit," ujar Siti saat ditemui di RSUD Adjidarmo, Selasa (2/12/2025).

Harapan Siti pupus begitu tiba di RS Kartini setelah mendapat penolakan. Dalam kondisi lemas, Siti mengaku tidak mendapatkan pemeriksaan awal maupun penanganan pertama.

"Saya hamil tujuh bulan, saya takut dengan kondisi janin. Tapi mereka bilang ruangan penuh. Saya bilang tidak apa-apa menunggu, asal diperiksa dulu. Tapi tetap tidak dilayani," tuturnya lirih.

Siti mengaku sangat terpukul dan kecewa atas pelayanan RS Kartini yang dinilainya mengabaikan keselamatan jiwa,  padahal pasien saat itu dalam kondisi darurat butuh penanganan serius. Terlebih terhadap ibu hamil yang sedang hamil tua membutuhkan penanganan cepat.

"Jelas saya kecewa. Tadinya saya pikir bisa diperiksa dulu, karena saya takut terjadi sesuatu pada janin saya," Ucap Siti.

Usai ditolak selanjutnya Siti dan suaminya bergegas menuju RSUD Adjidarmo. Di rumah sakit tersebut, ia langsung mendapat penanganan medis meski petugas juga menyebut ruang perawatan dalam kondisi penuh.

"Alhamdulillah, begitu sampai di Adjidarmo saya langsung ditangani. Padahal mereka bilang ruangan juga penuh," Ujarnya.

Hingga kini, video keluhan Siti terus beredar dan memicu kritik publik terhadap layanan kesehatan yang semestinya tidak boleh menolak pasien dalam kondisi gawat darurat.

Siti berharap agar Pihak Rumah Sakit Kartini dapat melayani dan menerima semua pasien yang datang atas dasar kemanusiaan karena keselamatan pasien lebih utama dari hal apapun. 

Hingga berita ini di tayangkan Pihak RS Kartini Rangkasbitung belum memberikan keterangan resmi. (Jul/Red)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Diduga Ditolak Berobat di RS Kartini Rangkasbitung, Keluarga Pasien Kecewa

Trending Now

Iklan

iklan