Pengikut

KMAKI Minta Gubernur Sumsel Harus Realisasikan Penghentian Sementara Angkutan Batubara Sungai Lalan, Jangan Omdu

Redaksi
Desember 27, 2025 | Desember 27, 2025 WIB Last Updated 2025-12-27T03:04:55Z
Palembang, detiksatu.com - Jembatan Lalan putus pada 12 Agustus 2024 setelah ditabrak tongkang besar batu bara, menyebabkan aktivitas warga lumpuh dan menimbulkan puluhan korban jiwa. 

Jembatan sepanjang 320 meter ini merupakan akses vital penghubung puluhan desa, dan akibatnya, warga terpaksa menyeberang sungai dengan perahu sementara perbaikan harusnya selesai Desember 2025.

Namun hingga kini belum ada tanda atau hilal jembatan P.6 Sungai Lalan akan dibangun oleh penabarak dan pengusaha batubara menurut pengamat kebijakan publik Feri Kurniawan, Sabtu, 27 Desember 2025.

Ratusan milyar per bulan keuntungan eksploitasi batubara bahkan mungkin mendekati lebih dari satu trilyun per tahun, namun tiada perduli dengan kerusakan asset negara dan kerugian masyarakat di katakan Feri Kurniawan.

"Janji Gubernur penghentian angkutan batubara bila jembatan Lalan tidak terealisasi akhir 2025 harus direalisasikan atau masyarakat akan bertindak anarkis menyita tongkang batubara", papar Feri lebih lanjut

"Ratusan milyar kerugian negara dan puluhan nyawa melayang serta hancurnya ekonomi masyarakat harusnya fokus utama Pemprov Sumsel", tegas Feri Kurniawan.

"Kenapa harus memikirkan pengusaha batubara dan pengusaha angkutan tongkang yang mendapat keuntungan trilyunan rupiah per tahun sementara masyarakat dan negara rugi ratusan milyar per tahun", pungkas Feri Kurniawan.
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • KMAKI Minta Gubernur Sumsel Harus Realisasikan Penghentian Sementara Angkutan Batubara Sungai Lalan, Jangan Omdu

Trending Now