Laznas AQL Peduli Salurkan Bantuan Bencana Sumatra Berbasis Masjid

Basirun
Desember 15, 2025 | Desember 15, 2025 WIB Last Updated 2025-12-14T22:00:25Z
Jakarta,detiksatu.com – Bencana banjir bandang dan longsor yang terjadi di tiga provinsi di Pulau Sumatra, yakni Sumatera Barat, Sumatera Utara dan Aceh membutuhkan kerja-kerja besar untuk menanganinya.

Salah satu fokus yang sangat penting dalam membantu para penyintas bencana adalah mengembalikan Masjid untuk dapat digunakan sebagai tempat beribadah warga.

Karena itu, Laznas AQL dan AQL Peduli hadir ke wilayah terdampak bencana dengan memfokuskan aktivitas berbasis masjid. Membersihkan masjid dari lumpur, memasang karpet yang baru, menyiapkan air bersih, melakukan perbaikan MCK, dan membuat dapur umum untuk warga.

Gerakan kita berbasis masjid. Masjid kita aktivasi, termasuk MCK-nya. Kita buat tandon air, dapur umum, sekarang air masih sulit maka kita beli air bersih, dan juga menyhiapkan makanan untuk warga berupa nasi bungkus,” ungkap Pembina Laznas AQL dan AQL Peduli KH Bachtiar Nasir dalam konferensi pers di Jakarta, Ahad siang (14/12/2025).

UBN mengungkapkan, saat ini AQL telah memiliki sejumlah posko. Di antaranya di Perumahan Johor City, Medan, posko relawan di Besitang, dan di Tapanuli Selatan.

“Situasi wilayah terdampak bencana hingga hari ini sangat berat. Infrastruktur harus diperbaiki. Selain masjid, ke depan kita akan pulihkan juga rumah sakit,” ungkap UBN, sapaan akrabnya.

UBN mengatakan, untuk bencana Sumatra minimal mereka akan beroperasi selama tiga bulan. Dari masa tanggap darurat, trauma healing, hingga urusan kesehatan. “Kalau ada wakaf kami akan di sana selama-lamanya,” kata UBN.

Untuk melakukan pembersihan masjid, UBN menjelaskan saat ini kendala yang dihadapi adalah ketersediaan air bersih. Sehingga air, terutama untuk minum, menjadi salah satu prioritas AQL.

“Ada masjid yang sudah kita pasang jetpump dan tandon air. Tapi air minum secara umum menjadi prioritas,” ungkapnya.

UBN menegaskan, bencana yang menimpa wilayah di tiga provinsi di Sumatra akhir November lalu benar-benar berbeda dengan bencana-bencana sebelumnya. Baik tsunami Aceh maupun gempa Padang.

“Kali ini benar-benar sangat mengenaskan. Sepanjang saya hadir di wilayah-wilayah bencana, baru kali ini betul-betul kita mikir mau mulai dari mana (menanganinya),” kata dia.

Salah satu hal yang mempersulit dilakukannya upaya evakuasi dan distribusi bantuan, adalah tidak terhubungnya satu wilayah dengan wilayah lainnya. Hal ini disebabkan oleh banjir bandang berikut segala macam bawaannya dan tanah longsor yang memutus jalan. Sehingga hanya bisa dijangkau dengan helikopter.

Untuk membersihkan lumpur yang makin mengeras saja tidak mudah. Belum membuang bau, apakah itu karena mayat manusia atau hewan. Ini pekerjaan berat,” kata UBN.

UBN mengatakan, distribusi bantuan yang sangat sulit mengakibatkan hingga hari kesembilan setelah musibah, masih ada wilayah yang belum tersentuh bantuan.

“Akhirnya benar yang dikatakan Gubernur Aceh, banyak warga meninggal bukan karena bencana tetapi karena kelaparan,” ungkapnya. []
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Laznas AQL Peduli Salurkan Bantuan Bencana Sumatra Berbasis Masjid

Trending Now