Pelepasan bantuan dilakukan di depan Masjid Baitul Maqdis AQL Islamic Center, Tebet, Jakarta Selatan, Ahad siang (14/12/2025).
Bantuan kemanusiaan yang berasal dari berbagai unit kerja di lingkungan AQL, Majelis Taklim dan Komunitas Masyarakat itu diangkut dengan tiga truk engkel dan dua mobil pick up.
Humas AQL Peduli, Muhammad Jalal Alwi mengungkapkan, bantuan yang dikirimkan melalui Laznas AQL dan AQL Peduli terdiri dari paket sembako, kurma, susu, baju baru, kornet, biskuit, kaos, mie instan, alat penerangan darurat dan perlengkapan ibadah.
“Bantuan logistik kemanusiaan ini kita kirimkan untuk saudara-saudara kita yang sekarang dalam kondisi krisis,” kata Jalal.
Berbagai unit kerja di lingkungan AQL, Majelis Taklim dan Komunitas Masyarakat yang menyalurkan bantuan melalui Laznas AQL dan AQL Peduli untuk penyintas bencana Sumatra
Pembina Laznas AQL dan AQL Peduli KH Bachtiar Nasir (UBN) mengatakan, dirinya bersama sejumlah tim telah berada di wilayah terdampak di hari-hari awal pascabencana. Sehingga bantuan yang dikirimkan untuk gelombang pertama ini sesuai dengan permintaan dari lapangan.
“Teknik pembagiannya, nanti kita salurkan melalui posko-posko yang sudah kita dirikan. Basis kita masjid jadi nanti para mitra yang akan mengajukan bantuan,” kata UBN.
Untuk masjid, lanjut UBN, saat ini masyarakat sangat membutuhkan bantuan jenset. Demikian pula dengan karpet. Selanjutnya, untuk gelombang berikutnya yang dibutuhkan adalah obat-obatan dan alat kesehatan.
Sebagai informasi, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan jumlah korban meninggal dalam bencana Sumatra telah mencapai 1.006 jiwa per Sabtu, 13 Desember 2025.
Kepala Pusat Data Informasi dan Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan jumlah ini meningkat dibandingkan data sebelumnya yaitu 995 jiwa per Jumat, 12 Desember 2025.
“Hari ini rekapitulasi menunjukan 1.006 jiwa,” kata Abdul dalam konferensi pers “Update Penanganan Darurat Bencana Provinsi Aceh-Sumatra Barat-Sumatera Utara” yang disiarkan lewat YouTube BNPB, Sabtu, 13 Desember 2025.
Abdul mengatakan tim masih mencari 217 orang yang menghilang. Untuk kondisi pengungsian, saat ini ada 654.642 orang yang masih mengungsi. Jumlah ini berkurang 199.508 jiwa yang semula 884 889.[]

