Dalam pasal tersebut, kata dia, kekayaan negara digunakan sebesar-besarnya untuk rakyat Indonesia. Menurutnya, pasal tersebut sesuai dengan perintah Allah SWT agar kekayaan itu tidak berputar di kalangan orang kaya saja.
Kiai Ma’ruf menyayangkan bahwa kekayaan hanya berputar di kalangan orang-orang kaya saja, sementara orang miskin tidak kebagian.
Mantan Ketua Umum MUI ini mengungkapkan, pada 2017 lalu MUI pernah membangun arus baru ekonomi Indonesia. Tujuannya untuk membangun ekonomi dari bawah, bukan dari atas.
“Majelis Ulama Indonesia itu membangun ekonomi dari bawah, bukan membangun ekonomi dari atas,” kata Kiai Ma’ruf dalam pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) XI MUI di Mercure Convention Center Ancol, Jakarta Utara, Kamis (20/11/2025). Lalu
Menurut Kiai Ma’ruf, Presiden Prabowo dengan MUI memiliki semangat yang sama. Meski di awal sambutannya, Kiai Ma’ruf mengajak para ulama tidak lemas karena tiba-tiba Presiden Prabowo tidak jadi hadir di Munas XI MUI.
Sebelumnya, Presiden Prabowo sudah dijadwalkan akan menghadiri sekaligus membuka secara langsung Munas XI MUI. Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) juga sudah bersiaga dan melakukan penjagaan ketat di lokasi acara Munas XI MUI.
Lebih lanjut, Kiai Ma’ruf menukilkan pernyataan para pendiri bangsa yang mengatakan bahwa kemerdekaan adalah rahmat Allah SWT untuk memakmurkan bangsa Indonesia sehingga, muncul Pasal 33 UUD 1945.
“Tapi makmur baru segelintir orang, berarti kemerdekaan belum menjadi rahmat untuk orang Indonesia. Baru rahmat segelintir orang,” tegasnya.
Wakil Presiden ke-13 RI ini menegaskan MUI akan sangat bangga apabila Presiden Prabowo bertekad melaksanakan Pasal 33 UUD 1945 itu.
“Tolong disampaikan, MUI mendukung program itu. MUI dengan 80 lebih ormas Islam mendukung program Bapak Presiden secara penuh supaya kemerdekaan menjadi rahmat bagi rakyat Indonesia. Itu namanya mitra yang baik, kita akan terus mendoakan supaya berjalan. Doa itu bagi para ulama sangat penting,” tegasnya.
Kiai Ma’ruf menukil pernyataan Syekh Hasan Basri yang mengatakan andai saya diberi doa mustajab, saya spesialkan untuk pemerintah. Alasannya karena Allah SWT melalukan banyak kebaikan melalui tangan penguasa.
“Oleh karena itu Bapak Presiden, tolong disampaikan, melalui tangannya, kekuasaannya, beliau melakukan perbaikan yang lebih banyak untuk Indonesia yang lebih sejahtera. Semoga Allah SWT memberkahi, memberikan kekuatan, membimbing beliau, mudah-mudahan beliau selalu diberikan kemudahan-kemudahan,” ujarnya.
Kegiatan Munas XI MUI akan berlangsung pada 20-23 November 2025. Tema yang diangkat: Meneguhkan Peran Ulama Untuk Mewujudkan Kemandirian Bangsa dan Kesejahteraan Rakyat.
Hadir sejumlah tokoh nasional dalam pembukaan Munas. Antara lain Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12, Wakil Presiden ke-13 RI KH Ma’ruf Amin, Menteri Agama RI KH Nasaruddin Umar, Ketua Komisi Percepatan Reformasi Polri Jimly Asshiddiqie, Ketua MPR RI Ahmad Muzani, Ketua DPD RI Sultan Baktiar Najmudin, dan Wakil Menteri Agama Romo R Muhammad Syafi’i.
Hadir pula, Menteri Haji dan Umrah Gus Irfan, Wakil Menteri Haji dan Umrah, Dahnil Simanjunak, Menteri PPPA Arifah Fauzi, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Prof Brian Yuliarto, dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Kepala BIN Letjen TNI (Purn) Muhammad Herindra, Kepala BNN Komjen Suyudi Ario Seto, Wakil Menteri Lingkungan Hidup Diaz Hendropriono, dan Founder and Chairman CT Choirul Tanjung.

