Karawang — detiksatu.com ll Kondisi jalan raya Telukbuyung pakisjaya kecamatan pakisjaya kabupaten Karawang Jawa Barat. Sampai saat ini Tak kunjung diperbaiki. Padahal sudah hampir satu tahun lebih ruas jalan raya tersebut di genangi air.
Limpasan air yang menutupi ruas jalan raya di sebabkan saluran kali irigasi.yang di penuhi eceng gondok yang tidak terawat sehingga
genangan air menutup seluruh badan jalan raya. Dan ini yang tentunya membuat arus lalu lintas tersendat dan keselamatan pengendara terancam.(01/12/2025)
Sudah satu tahun lebih jalan raya telukbuyung pakisjaya digenangi air.dan belum tersentuh oleh pemerintah daerah dan ini yang tentunya menarik perhatian publik. terlebih bagi penggunan jalan yang setiap harinya melewati jalan tersebu.
Para pengendara motor terlihat terpaksa melaju perlahan sambil menjaga keseimbangan di atas permukaan air. Akibat Kondisi tersebut meningkatkan resiko kecelakaan, terutama bagi pengendara sepeda motor yang melintas.
Salah satu warga setempat,(J) mengaku akibat limpasan air saluran irigasi, jalan jadi banjir.
"Kalau hujan turun malah semakin parah, motor sering selip, antrean panjang juga sering terjadi. Kami berharap ada perhatian cepat dari pemerintah,” keluhnya.
Hal serupa yang dikatakan warga lainnya, mereka mengatakan jalan tersebut merupakan akses vital menuju tempat kerja, sekolah, dan pasar. Namun kondisinya yang semakin memburuk membuat masyarakat merasa diabaikan oleh pemerintah daerah.
Selain mengganggu mobilitas harian, situasi ini turut berdampak pada perekonomian warga. Waktu tempuh yang membengkak, potensi kerusakan kendaraan, serta terhambatnya distribusi barang menjadi masalah serius bagi pedagang, pekerja, dan pengguna jalan lain.
Masyarakat menegaskan bahwa yang mereka butuhkan kini bukan lagi janji, melainkan tindakan nyata, mulai dari perbaikan saluran irigasi untuk mencegah limpasan air hingga penanganan menyeluruh pada badan jalan yang rusak.
Kini publik menunggu langkah pemerintah daerah akankah ada respons cepat, atau Jalan Raya Pakisjaya kembali dibiarkan menjadi kubangan bahaya?
Reporter : Tinggun
Editor : Basirun

