Pemimpin yang baik adalah menderita sebelum dia berhasil mensejahterakan rakyatnya. Kesederhanaan pemimpin dicontohkan oleh Rasulullah Saw, para Sahabat dan yang menjadi icon kesederhanaan tetapi memakmurkan rakyatnya adalah Umar bin Abdul Aziz.
Di Indonesia sebut saja pejabat yang berintegritas seperti Baharuddin Lopa, Hatta, M. Natsir yang tidak menggunakan ilmu hitam aji mumpung semasa mereka menjabat.
Apa yang berlaku di Nepal saat ini adalah bentuk kemarahan rakyat atas tindakan semena-mena pemerintah yang bertindak bagaikan Tuan, sementara rakyat lainnya hanya ibarat ngontrak di negara mereka. Bahasa science politiknya adalah tidak diterapkannya prinsip participation dalam konsep Good Governance.
Korupsi, Kolusi, Nepotisme atau dalam bahasa Anies Baswedan orang dalam (ordal) yang menjadi penentu kebijakan juga tidak kurang parahnya dengan di negara kita.
Dan yang terakhir, tuntutan demi tuntutan yang di suarakan oleh raktyat selama ini tidak di dengar dan sudah menjadi bola salju atau bom waktu yang sangat membahayakan.
Jika diteliti semua penyakit yang berlaku di Nepal sebenarnya telah berlaku di Indonesia selama ini
Untuk itu sedia payung sebelum hujan, pikir dulu pendapatan sesal kemudian tidak berguna. Ini karena pemimpin dalam konsep negara demokrasi bukanlah hak veto bagaikan raja. Ia hanya sementara dan akan datang dan pergi silih berganti.
Untuk itu para pemimpin yang punya rumah, harta dan kekayaan yang disimpan di Amerika, Singapura dan berbagai negara lainnya segeralah melakukan declare darimana dapat semua kekayaan itu.
Dan jika dari hasil gaji selama menjabat di Indonesia masih sangat tidak masuk akal bila dihitung dari jumlah gaji, pengeluaran dan simpanan setiap bulan selama menjabat.
Ini karena disebabkan oleh kalian, orang miskin yang harusnya membeli beras dll dengan harga murah tapi karena pajak untuk membayar gaji pemerintah beras dll semuanya jadi mahal.
Untuk itu beberapa langkah supaya tragedi Nepal tidak merebak ke Indonesia pejabat haruslah:
1 Hiduplah sederhana dan transparan., tidak salah kaya tapi harus jelas sumbernya dan kekayaan yang baik adalah kaya yang memberikan peluang pekerjaan kepada banyak orang bukan kayanya Qarun yang kaya dengan menekan dan menindas orang lain untuk kesenangan diri. 
2.Jika di Malaysia ada anak mantan PM 22 tahun yang jadi bilionare, di Indonesia juga ada yang jadi Milyuner hanya dalam beberapa tahun ayahnya jadi Presiden.
3.Hiduplah seperti rakyat karena kalian juga rakyat. Dalam konsep demokrasi Abraham Lincoln disebut istilah pemerintah dari, oleh dan untuk rakyat. Ini tentu saja berbeda dengan konsep negara dalam sistem monarki mutlak.
4.Jangan amalkan ilmu aji mumpung tetapi gunakan ilmu selagi menjabat dan sebelum tidak menjabat lagi gunakan semaksimal mungkin untuk kebaikan rakyat karena anda, keluarga anda dan tetangga anda juga adalah rakyat
5.Tidak salah menggunakan transportasi umum seperti yang selalu dicontohkan oleh Anies Baswedan dan Abdul Mu’ti Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah.
6.Dimana-mana saat ini orang apabila sudah menjabat hidupnya langsung berubah menjadi Milyuner dengan aset kenderaan dan rumah mewah walaupun dulunya dia orang miskin.
Perubahan kepada hidup sederhana di Indonesia tidak mustahil jika dicontohkan oleh pemimpin tertinggi dari Presiden, Menteri, Gubernur, Bupati, Kapolri, Panglima TNI, Dirut BUMN dan sebagainya yang menjadi pemimpin contoh bagi bawahannya.[]


