Menanggapi hal tersebut, Aktivis Lebak, Belong, menyampaikan kecaman keras dan mempertanyakan etika serta transparansi dalam proses tersebut. Ia menilai langkah yang diambil oknum tersebut berpotensi menimbulkan persepsi negatif di tengah masyarakat.
“Secara moral dan etika publik, hal ini patut dipertanyakan. Apalagi dilakukan setelah adanya pertemuan dengan kepala daerah. Ini bisa menimbulkan dugaan adanya konflik kepentingan,” ujar Belong kepada awak media, Selasa (16/12/2025)
Menurutnya, jabatan strategis di Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) seperti PDAM seharusnya diisi melalui mekanisme yang profesional, transparan, dan bebas dari kepentingan politik praktis. Ia menegaskan, BPPKB Banten DPC Lebak akan terus mengawal proses seleksi direksi PDAM agar berjalan sesuai aturan.
“Kami tidak menuduh, namun kami meminta semua pihak membuka proses ini secara terang benderang agar tidak menimbulkan kecurigaan publik,” tegasnya.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak Heyneken P. Purba, S.T. maupun pengurus PSI Kabupaten Lebak belum memberikan keterangan resmi terkait pengunduran diri tersebut serta pendaftarannya sebagai calon direksi PDAM Lebak.
Sementara itu, masyarakat diharapkan tetap mengedepankan asas praduga tak bersalah dan menunggu klarifikasi resmi dari pihak-pihak terkait.(Jul/Red)
