Jakarta, detiksatu.com || 9 Desember 2025.
Di tengah dinamika kehidupan modern yang semakin kompleks, generasi muda dihadapkan pada berbagai tantangan. Mulai dari tekanan akademik, derasnya arus informasi digital, pergaulan bebas yang sulit dikendalikan, hingga isu lingkungan yang kian mendesak. Situasi ini membuat batas antara benar dan salah semakin kabur, sehingga diperlukan fondasi spiritual yang kuat agar para pemuda memiliki pegangan moral dalam menjalani kehidupan.
Berangkat dari keprihatinan tersebut, Perwakilan Umat Buddha Indonesia (WALUBI) Provinsi DKI Jakarta menggelar Dhamma Camp Penguatan Dhamma bagi pemuda-pemudi Buddhis. Kegiatan ini berlangsung pada 6–7 Desember 2025 di Kebun Persahabatan, Purwakarta, dan diikuti oleh sekitar 120 peserta dari berbagai wilayah DKI Jakarta, mulai dari pelajar, mahasiswa, hingga umat vihara.
Fondasi Moral dan Spiritualitas untuk Generasi Muda
Kegiatan Dhamma Camp ini berfokus pada penguatan nilai hiri-ottappa, yaitu rasa malu melakukan keburukan dan rasa takut pada konsekuensi tidak bermoral, yang dalam ajaran Buddha dikenal sebagai “penjaga dunia” atau lokapāla. Nilai ini dipandang krusial untuk membentengi generasi muda dari arus negatif zaman yang begitu mudah memengaruhi cara berpikir dan bertindak.
Selain itu, kegiatan ini juga menekankan pentingnya kalyāṇamitta, yaitu persahabatan yang baik dan bijaksana. Lingkungan pergaulan yang sehat dianggap sebagai pilar penting dalam pembentukan karakter generasi muda Buddhis agar tidak mudah terjerumus ke dalam perilaku merugikan diri sendiri maupun orang lain.
Pembukaan oleh Pembimas Buddha DKI Jakarta
Acara resmi dibuka oleh Pembimas Buddha DKI Jakarta, Suliarna, dan turut dihadiri oleh Penyelenggara Buddha se-Kota Administrasi DKI Jakarta, Penyuluh Agama Buddha Kabupaten Purwakarta, pengurus DPD WALUBI DKI Jakarta, serta perwakilan Biro Dikmental Provinsi DKI Jakarta, H. Mukhlis.
Dalam sambutannya, Suliarna menegaskan bahwa pembinaan generasi muda merupakan salah satu prioritas dalam pembinaan umat Buddha di DKI Jakarta.
“Generasi muda adalah pewaris masa depan. Mereka harus dibekali bukan hanya kecerdasan intelektual, tetapi juga keluhuran moral, keteguhan keyakinan, dan kedalaman spiritualitas,” ujarnya.
Pmbinaan Saddha, Moralitas, dan Kesadaran Lingkungan
Selama dua hari kegiatan, para peserta mengikuti serangkaian sesi pembinaan yang meliputi:
Penguatan Saddha (keyakinan)
Pendalaman ajaran Dhamma
Pembelajaran sila, etika, dan moralitas Buddhis
Penanaman nilai hiri-ottappa
Penguatan hubungan kalyāṇamitta
Selain materi di dalam ruangan, peserta juga mengikuti aktivitas luar ruang yang bertujuan menanamkan disiplin, kerjasama, rasa tanggung jawab, serta kesadaran ekologis. Melalui permainan kelompok, meditasi alam, dan kegiatan kebersihan lingkungan, para peserta diajak merasakan langsung pentingnya hidup selaras dengan alam dan sesama.
Kesan Mendalam dari Para Peserta
Salah satu peserta, Surya, mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan pengalaman berharga bagi para pemuda Buddhis.
“Dhamma Camp ini sangat penting untuk menguatkan keyakinan atau Saddha, dan memperdalam pemahaman Dhamma. Kegiatan seperti ini sangat dibutuhkan bagi generasi muda agar kita tetap berada di jalan yang benar,” ujarnya.
Harapan WALUBI untuk Pemuda Buddhis
Melalui penyelenggaraan Dhamma Camp ini, WALUBI DKI Jakarta berharap dapat melahirkan generasi muda Buddhis yang:
Cerdas secara intelektual,
Matang secara spiritual, Memiliki karakter kuat, Menjaga moralitas berdasarkan hiri-ottappa, dan Membangun persahabatan baik melalui kalyāṇamitta, serta Memiliki kepedulian tinggi terhadap lingkungan hidup.
Dhamma Camp ini menjadi langkah nyata WALUBI dalam menghadirkan ruang pembinaan yang relevan, inspiratif, serta berdampak bagi masa depan generasi muda Buddhis di Jakarta.
Red – Ervinna
