Iklan

Tangis yang Tak Pernah Sirna: Anak-Anak dan Perempuan Palestina Lapar, Kedinginan, dan Tak Berdaya

Redaksi
Rabu, Juni 18, 2025 | Rabu, Juni 18, 2025 WIB Last Updated 2025-06-17T22:02:34Z
Jakarta,detiksatu.com || Di balik puing-puing bangunan yang hancur, terdengar lirih tangisan anak-anak. Mereka menggigil, bukan karena takut, tetapi karena tubuh kecil mereka sudah terlalu lelah melawan dingin malam dan perihnya lapar yang tiada henti. 


Di salah satu sudut kamp pengungsian Khan Younis, Mariam, 31 tahun, duduk memeluk anaknya Aiyub, yang berusia 9 tahun, sedang sakit diare akut berusaha menghangatkannya dengan sisa-sisa kain lusuh yang mereka temukan di reruntuhan.

Kini ia  harus merawat empat anak  sendiri, setelah kehilangan suaminya sebulan lalu dalam serangan udara. tanpa rumah, tanpa dapur, tanpa harapan. 


Saya tidak tahu harus memberi makan mereka apa hari ini. Bahkan air pun tak lagi bisa kami temukan bersih,” ucapnya sambil menahan air mata.

Selatan Gaza kini hanya tinggal nama. Obat-obatan habis, listrik tak ada, dan tenaga medis pun sudah banyak yang gugur atau mengungsi.

PBB melaporkan lebih dari 1 juta orang di Gaza kini terancam kelaparan ekstrem, mayoritasnya adalah wanita dan anak-anak. Cuaca ekstrem yang melanda memperparah keadaan. Tanpa selimut, tanpa atap, ribuan keluarga tidur beralaskan tanah becek. 


Di banyak lokasi, anak-anak meninggal bukan karena senjata, tapi karena infeksi pernapasan, demam tinggi, dan diare akut yang tak tertangani akibat ketiadaan obat.

Sementara bom terus jatuh dan embargo masih menutup jalur kemanusiaan, dunia terus berdebat di meja-meja diplomasi. 

Bantuan terhenti di perbatasan Rafah, relawan-relawan tertahan izin, dan setiap detik, satu jiwa mungkin sedang menghembuskan napas terakhir tanpa sempat disebut namanya.

Di antara reruntuhan dan darah, hanya ada satu pertanyaan:

Apakah kita tega biarkan mereka saudara Islam kita?


Allah Ta’ala berfirman:

ุฅِู†َّู…َุง ุงู„ْู…ُุคْู…ِู†ُูˆู†َ ุฅِุฎْูˆَุฉٌ ۚ

"Sesungguhnya orang-orang Mukmin itu bersaudara."
 (QS. Al-Hujurat: 10)

Jika seseorang benar-benar beriman, maka sakit dan penderitaan saudaranya adalah penderitaannya juga. Tidak membantu, bahkan bersikap masa bodoh terhadap penderitaan Muslim lain, termasuk pengkhianatan terhadap ukhuwah Islamiyah.

Rasulullah ๏ทบ bersabda:

ู…َู†ْ ู„َู…ْ ูŠَู‡ْุชَู…َّ ุจِุฃَู…ْุฑِ ุงู„ْู…ُุณْู„ِู…ِูŠู†َ ูَู„َูŠْุณَ ู…ِู†ْู‡ُู…ْ

"Barang siapa tidak memperhatikan urusan kaum Muslimin, maka ia bukan dari golongan mereka."
 (HR. Thabrani, Al-Haithami berkata: sanadnya hasan)

Hadis ini menegaskan bahwa keimanan bukan hanya ibadah pribadi, tapi juga kepedulian sosial. Membiarkan Muslim lain dizalimi, kelaparan, atau dibunuh tanpa usaha membantu — menunjukkan hati yang keras atau mati.

Diam terhadap kezaliman penjajah terhadap Palestina dan tidak melakukan peran apapun baik melalui doa, donasi, advokasi, atau edukasi termasuk membiarkan kezaliman terus berlangsung.

ู…َู†ْ ุฃَู…ْูƒَู†َู‡ُ ุฃَู†ْ ูŠَู†ْุตُุฑَ ู…ُุณْู„ِู…ًุง ูَู„َู…ْ ูŠَู†ْุตُุฑْู‡ُ، ุฎَุฐَู„َู‡ُ ุงู„ู„َّู‡ُ ุนَุฒَّ ูˆَุฌَู„َّ ูِูŠ ู…َูˆْุทِู†ٍ ูŠُุญِุจُّ ูِูŠู‡ِ ู†ُุตْุฑَุชَู‡ُ

"Barang siapa yang tidak menolong saudaranya, padahal ia mampu, maka Allah tidak akan menolongnya pada saat ia butuh pertolongan."
 (HR. Abu Dawud)

Orang yang mampu baik dengan harta, suara, tenaga, atau doa tetapi sengaja tidak menolong saudaranya yang tertindas, akan diperlakukan sama oleh Allah kelak di hari penuh kesulitan.***

Tim Redaksi 
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Tangis yang Tak Pernah Sirna: Anak-Anak dan Perempuan Palestina Lapar, Kedinginan, dan Tak Berdaya

Trending Now

Iklan