Laporan sementara ini ditunjukan kepada Presiden Republik Indonesia dan Panglima TNI dan tembusannya disampaikan kepada Kementrian HAM Republik Indonesia, Komnas HAM RI, Komnas HAM Perwakilan Papua dan Pangdam XVII/Cenderawasih Papua, Kapolda Papua. Wamena Jumat, 20/06/2025.
Hasil Pemantauan Tim Yayasan Keadilan dan Keutuhan Manusia Papua YKKMP terkait Penembakan yang terjadi di Aruli kampung Yeleas, Distrik Tangma Kabupaten Yahukimo Provinsi Papua Pegunungan. Menurutnya keterangan tim YKKMP dipimpin oleh Direktur THeo Hesegem "bahwa Pada tanggal 15 Juni 2025 terjadi baku kontak senjata antara TNI dan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) di kampung Aruli Desa Yeleas Distrik Tangma"
Lanjut, Tanggal 16 Juni 2025, terjadi aksi baku balas antara TNI POLRI dan TPNPB, sehingga rencana tim Untuk berkunjung investasi ke Tangma dibatalkan.
Tanggal 17 Juni 2025, Tim dari Yayasan Keadilan dan Keutuhan Manusia Papua (YKKMP), melakukan kunjungan kepada pengungsi di Gereja Halihalo dan bertemu masyarakat Tangma yang sedang menunggu di halaman Kantor Klasis Tangma.
Tanggal 18 Juni 2025, pengungsi telpon bahwa anggota TNI yang sedang berada di Gunung Onggolo, melakukan penembakan ke area, dimana pengungsi berada, tembakan yang dimaksud mengarah di mana masyarakat berada, dan sebagai bukti masyarakat menanam kayu -kayu tempat di mana peluruh masuk di dalam tanah.
Lebih lanjut, Theo jelaskan bahwa Setelah mendengar ada penembakan pada 18 Juni 2025 kami Tim Yayasan Keadilan dan Keutuhan manusia Papua, menuju ke distrik Tangma. Pukul 14: 37 wit Tim Investigasi, melakukan pemantauan Tempat Kejadian Perkara, dan menemukan beberapa barang bukti. Terangnya
Beberapa barang bukti yang telah menemukan diantaranya :
a. Selongsong peluruh milik Aparat TNI dan TPNPB,
b. Memastikan tempat dimana kedua orang ditembak mati
c. Memastikan keberadaan Honai yang diserang oleh TNI, di duga TPNPB bermalam.
d. Memastikan Rumah-rumah yang ditembak dan kerusakan.
e. Memastikan tempat yang dikebumikan kedua korban.
" Setelah memastikan di TKP melanjutkan perjalanan di Kampung Lik ima dimana TPNPB berada, tiba di Lik ima pukul 15,35 wit dipastikan mereka tidak ada disana, lalu kembali ke Halihalo".
"Sekitar Pukul 16: 59-17:09 Wit, Ketua Tim Pemantauan bersama Anggota timnya melakukan pengalian tempat dimana anggota TNI menembak. Proses penggalian tim menemukan ditempat yang berbeda dan ditemukan 4 buah Proyektil peluruh"
"Sekitar 17.20 Wit Tim berangkat menuju ke Wamena, sampai tiba di Gunung onggolo, kami di arahkan pasukan TNI untuk turun dari dalam mobil dan memeriksa mobil yang kami gunakan. Kemudian anggota TNI POLRI menemukan dan menyita beberapa Selongsong peluruh dan 4 buah proyeksi peluruh yang ada di dalam mobil, yang di bawah sebagai barang bukti tersebut. Kata Theo
Tim yayasan keadilan dan keutuhan manusia Papua (YKKMP) juga telah mencabut dan menunjukan kepada anggota TNI ganja yang tanam di kampung Lik ima.
kemudian sekitar pukul 18.23. Tim kami kembali menuju ke Kurima dan bertemu DANPOS Kurima Distrik Kurima Kabupaten Yahukimo, "kami menjelaskan hasil pemantauan Tim Bahwa kami pastikan Egianus Kogeya tidak ada di Kampung Lik ima, karena kami sudah sampai kesana" kata Theo
Sekitar pukul 18, 40 wit tim bergeser melanjutkan perjalanan menuju kembali ke Wamena, Provinsi Papua pegunungan.
Setelah investigasi kami sudah mengirim laporan sementara ini kepada semua pihak terutama panglima TNI dijakarta menyertakan dengan foto dan Vidio, hasil dari pemantauan kami.
Sebagai laporan sementara yang telah mengirim di semua pihak sertakan dengan barang bukti diantaranya:
1. Vidio Dalam proses perjalan pulang dari Lik ima
2. Proses Pengalian, yang di duga, dimana peluruh tersarang ditanah
3. Vidio hasil wawancara ketua tim Theo Hesegem
4. Kami juga mengirim beberapa Foto hasil pemantauan tim, dan sebagai bukti antara lain.
a. Proyektil peluruh
b. Selongsong
c. Ganja
d. Lokasi Keberadaan TPNPB. di Lik Ima
e. Foto dengan DANPOS di Kurima
F. Foto dengan anggota TNI di gunung Ongolo
Menurut Theo bahwa Laporan lengkap akan melaporkan kepada pemerintah Indonesia, Komnas HAM RI, termasuk Pelapor khusus PBB dan masyarakat Internasional|| Tutup (Theo) Direktur eksekutif YKKMP
Reporter Inggi kogoya